%20(300%20x%20303%20piksel)%20(308%20x_20251007_114521_0000.png)
TEMBILAHAN – Sejumlah warga di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengeluhkan sulitnya mendapatkan papan kayu untuk pemulasaraan jenazah. Kondisi tersebut diungkapkan oleh tokoh masyarakat Inhil, Sayyid Yusrizal atau yang akrab di sapa Habib Ijal, setelah terjadi peristiwa kematian di Gang Pembangunan, Tembilahan beberapa hari lalu.
Karena tidak mendapatkan papan kayu yang layak, keluarga duka terpaksa menggunakan papan terplek untuk menyiapkan jenazah sebelum dimakamkan.
“Kita melihat sendiri beberapa toko kayu di Tembilahan tidak mau menjual papan untuk jenazah. Akhirnya keluarga hanya pakai papan terplek seadanya,” ujar Habib Ijal, Kamis (4/12/2025) saat menyampaikan keluhannya kepada wartawan.
Menurut informasi yang diterimanya, sebagian pemilik toko kayu enggan menjual papan kayu karena khawatir yang tidak tercatat atau perizinan legalitas kayu dapat menimbulkan masalah hukum.
“Banyak yang takut salah. Mereka bilang takut melanggar aturan soal kayu tanpa dokumen. Jadi mereka memilih tidak melayani permintaan papan untuk jenazah,” tambahnya.
Di sisi lain, warga menilai kebutuhan papan bagi jenazah bersifat mendesak, harus dan tidak dapat ditunda.
Habib Ijal berharap pemerintah daerah segera turun tangan memberikan solusi. Menurutnya, penyediaan papan untuk pemulasaraan jenazah bisa dilakukan melalui masjid, rumah sakit, atau lembaga sosial, sehingga tidak lagi bergantung pada penjual kayu umum.
“Ini kebutuhan kemanusiaan. Pemerintah bisa hadir agar keluarga yang berduka tidak mengalami kesulitan seperti ini lagi,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai aturan penjualan kayu untuk keperluan sosial dan darurat.
Penulis : Ayendra
%20(300%20x%20303%20piksel)%20(308%20x_20251007_114521_0000.png "Detak INews")
